19 Agustus 2010

Melek dan Buta

Sesungguhnya dunia ini adalah akhir pemandangan orang buta
yang tak dapat melihat apa-apa di baliknya

Pandangan seorang penglihat yang memandang dengan mata pikiran
menembusi dan menyadari
bahwa rumah yang sesungguhnya adalah dibalik dunia ini
Karena itu si melek hendak keluar darinya
sedang si buta hendak memasukinya

Si melek mengumpulkan perbekalan darinya
untuk dunia akherat
Si buta mengumpulkan perbekalan untuk dunia ini sendiri

Manisnya Dunia

Segala puji bagi Allah
yang dari belas kasih-Nya tak ada orang kehilangan harapan
yang dari nikmat-nikmat-Nya tak ada orang yang tak mendapatkan
yang dari kemampuan-Nya tak ada orang yang kecewa
dan yang ibadat kepada-Nya tak ada yang terlalu tinggi

Dunia ini tempat yang fana
penghuninya akan meninggalkannya
ia manis dan hijau
ia bergegas kepada pencarinya
dan bertaut pada si pemandang

Tinggalkanlah dia dengan perbekalan yang terbaik yang dapat diperoleh
jangan meminta disini lebih banyak dari cukup
jangan menuntut darinya lebih dari kebutuhan hidup

18 Agustus 2010

Relung Keimanan

Lampu petunjuk menyala dalam hatinya
ia telah menyediakan pelipur untuk hari yang akan menimpanya
memandang yang jauh sebagai dekat kepada dirinya
memandang yang sukar kepada yang ringan
meminum air segar yang jalan ke sumbernya dimudahkan
meninggalkan busana nafsu dan melepaskan kecemasan
menjadi kunci bagi pintu-pintu petunjuk
dan gembok bagi pintu-pintu kehancuran

Ia telah melihat jalannya dan berjalan diatasnya
mengetahui tiang dan telah menyeberangi airnya yang dalam
berpegang pada topangan yang terpercaya dan tali yang kuat
berada di tingkat keyakinan seperti cerahnya matahari

Ia lampu dalam kegelapan
penghalau setiap kebutaan, penyingkir setiap keruwetan,
pandu di gurun-gurun yang luas

Ia melakukan segala sesuatu semata-mata bagi Allah
maka Allah pun menjadikannya milik-Nya sendiri

Ia seperti tambang keimanan kepada-Nya
dan sebagai batang di bumi-Nya

Ia telah mewajibkan dirinya mengikuti keadilan
penolakan hawa nafsu hatinya
menggambarkan hak dan berbuat sesuai dengan itu

Tak ada kebaikan yang tidak ditujunya
Tak ada pula kemungkinan
tempat kebajikan dari Al-Quran yang tidak dicarinya

Al-Quran adalah pandu dan pemimpinnya
Ia turun bila al-quran menurunkan beratnya
dan ia diam dimana al-Quran mendiamkannya

Doa Pendosa

Ya Allah, Tuhanku ...
ampunilah kiranya aku
apa yang Kau ketahui tentang aku lebih dari yang kutahu

Apabila aku kembali kepada dosa-dosa,
Engkau kembali kepada keampunan

Ampuni aku atas apa yang telah kujanjikan kepada diriku
tetapi tiada Kau dapati pemenuhannya dalam diriku

Ampuni aku atas apa yang dengan itu
aku mencari kedekatan kepada-Mu dengan lidahku
tetapi hatiku melawan dan tidak melaksanakannya

Ampunilah kerdipan mata, ucapan buruk, hawa nafsu buruk
dan kekeliruan bicara ...

Kematian Itu

Bersiaplah untuk perjalanan
karena semua sedang digiring oleh dua gejala yang selalu baru,
siang dan malam
kematian melanglang diatas kepala
bangunlah jika dipanggil
dunia bukanlah tempat kediaman
tukarkan dengan akherat
hidup yang singkat setiap saat
dan sedang digerogoti oleh waktu
dan memang sangat singkat
Musafir yang sedang mendekat dengan keberhasilan atau kegagalan
patut memerlukan perbekalan terbaik
untuk menjadi perisai di Hari Esok
Nasehati diri sendiri
mendahulukan taubat, mengalahkan hawa nafsu
karena hidupnya sendiri akan menjadi saksi terhadap dirinya
dan hari-harinya sendiri mengantarkannya pada hukuman

Yang Maha Tinggi

Segala puji bagi Allah yang mengetahui segala hal yang tersembunyi
dan kepada-Nya segala hal yang terbuka memandu
Ia tak dapat dilihat oleh mata,
tetapi mata yang tidak melihat-Nya tak dapat menyangkal-Nya
Ia demikian tinggi dalam kemuliaan,
sehingga tak ada yang lebih tinggi dari Dia
Tetapi kemuliaan-Nya tidak menjauhkan Dia dari ciptaan-Nya,
tidak pula kedekatan-Nya menjadikan mereka setara dengan Dia
Ia tidak memberitahukan kepada pikiran (manusia),
tentang batas sifat-sifat-Nya
Ia tidak mencegahnya
untuk mendapatkan pengetahuan yang hakiki tentang Dia
Maka, Ia adalah sedemikian,
sehingga semua tanda keberadaan menyaksikan bagi Dia,
sampai pikiran yang menolakpun mempercyai-Nya
Maha Tinggi Allah diatas segala yang digambarkan
oleh orang-orang yang menyerupakan Dia dengan sesuatu
atau yang menyangkal Dia

MENGGUNJING


Orang-orang yang tidak berdosa dan telah dianugerahi keselamatan harus menaruh belas
kasihan pada pendosa dan orang-orang yang tak taat lainnya. Rasa syukur harus menjadi kegemaran mereka yang paling besar, dan hal itu harus mencegah mereka dari mencari-cari kesalahan orang lain. Bagaimana tentang si penggunjing yang menyalahkan saudaranya dan
mencari-cari kesalahannya? Apakah ia tidak mengingat bahwa Allah menyembunyikan dosa-dosa yang dilakukannya padahal dosa-dosa itu lebih besar dari dosa-dosa saudaranya yang
ditunjukkannya? Bagaimana ia dapat menjelek-jelekkannya tentang dosa-dosanya padahal ia sendiri telah berbuat dosa yang seperti itu? Sekalipun ia tidak berbuat dosa yang seperti itu, tentulah ia telah berbuat dosa-dosa yang lebih besar. Demi Allah, sekali-pun ia tidak melakukan dosa-dosa besar tetapi melakukan dosa-dosa kecil, pembeberannya
atas dosa orang itu merupakan dosa besar.

Yang Maha Agung

Segala puji bagi Allah
yang nilai-Nya tak dapat diuraikan oleh para pembicara
yang nikmat-nikmat-Nya tak terhitung oleh para penghitung
yang hak-hak-Nya tak dapat dipenuhi oleh orang-orang yang berusaha menaati-Nya
orang yang tinggi kemampuannya tak dapat menilai
dan penyelaman pengertian tak dapat mencapai-Nya
Ia yang untuk menggambarkan-Nya tak ada batas telah diletakkan
tak ada pujian yang maujud
tak ada waktu ditetapkan
dan tak ada jangka waktu ditentukan
Ia mengadakan ciptaan dengan kodrat-Nya
menebarkan angin dengan rahmat-Nya
dan mengukuhkan bumi yang goyah dengan batu

17 Agustus 2010

ADAM

Allah mengumpulkan lempung tanah yang keras, lembut, manis dan asam, yang dicelupkannya kedalam air dan mengadoninya dengan uap lembab sampai menjadi rekat. Darinya ia membuat patung dengan lekukan-lekukan, persendian, anggota dan bagian-bagian. Ia memadukannya sampai ia mengering untuk waktu tertentu dan jangka waktu yang diketahui. Kemudian ia meniupkan ke dalamnya Ruh-Nya sehingga ia mengambil pola manusia dengan pikiran yang mengaturnya, kecerdasan yang digunakannya, anggota badan yang melayaninya, organ-organ yang mengubah posisinya, kebijaksanaan yang membedakan antara yang benar dan salah, rasa dan bau, warna dan jenis. Ia adalah suatu campuran antara lempung berbagai warna, bahan-bahan rekat, yang berlawanan, yang beraneka ragam, dan sifat-sifat yang berbeda seperti panas, dingin, lembut dan keras.

Kemudian Allah menyuruh pada malaikat untuk memenuhi janji-Nya dengan mereka dan memenuhi janji menaati perintah-Nya kepada mereka dengan dengan pengakuan kepadanya melalui sujud kepada-Nya dan tunduk kepada kedudukannya yang mulia. Maka Allah berfirman:"Tunduklah kamu kepada Adam! Maka merekapun tunduk kecuali iblis." (QS. 2:34; 17:61; 18:50; 20:116). Kesombongan mencegah dia dan keburukan mengalahkannya. Maka ia membangga-banggakan penciptaannya sendiri dari api dan bersikap menghina ciptaan dari lempung. Maka Allah memberikan waktu kepadanya agar ia sepenuhnya patut menerima kemurkaan-Nya, dan melengkapi ujian pada manusia untuk memenuhi janjinya (yang telah diberikan-Nya pada iblis). Maka Ia berkata: "Sesungguhnya engkau telah diberi waktu sampai pada hari yang diketahui." (QS 15:37; 38:81). Setelah itu Allah menempatkan Adam di suatu rumah dimana Ia membuat kehidupannya senang dan kediamannya aman, dan Ia memperingatkannya supaya berhati-hati terhadap iblis dan musuhnya. Lalu iblis merasa iri atas tinggalnya di sorga dan hubungan-hubungannya dengan yang bajik. Maka iapun mengubah keyakinannya menjadi goyah, dan tekadnya menjadi lemah. Dengan demikian ia mengubah kebahagiaan Adam menjadi ketakutan, martabatnya menjadi sesal dan malu. Kemudian Allah memberikan kepada Adam kesempatan untuk bertaubat, mengajarkan kepadanya kata-kata dari Rahmat-Nya, menjanjikan kepadanya untuk kembali ke surga-Nya, dan mengirimkannya ketempat percobaan dan perkembangbiakan keturunan.

15 Agustus 2010

TERJAGA

Aku merayap dilengan-Mu
Sang Perkasa yang nyawaku dalam genggaman-Nya
saat tidur Kau ambil nafsku, lepas melayang dialam mimpi
dan Kau kembalikan kala ku terjaga
berjalan dengan energiMu
karena Kau masih meminjamkannya
sampai waktu yang Kau tentukan

Wahai Sang Perkasa, hanya Kau pemilik jubah kesombongan
aku yang selalu mengaku sebagai debu
maafkan segala kedurhakaanku yang tersirat dan tersurat

Wahai Pemilik Kehidupan, aku rida atas segala keputusan-Mu terhadapku
karena aku hanya mampu memohon
dengan doa-doa
semoga ....

18 Juni 2010

SOSOK


Kuamati wajah itu
dalam kepak burung kebebasannya
tak seperti dulu dirantai lugu
dendam angsa remaja menggenggam bulir-bulir harapan

Diteguhkannya benteng keberanian
menyiasati pancaroba
dipatahkannya gembok kesulitan
menapak dipematang kepastian

Kuamati wajah itu
pada tiang kekuatannya
tak seperti dulu dirantai lugu
gita yang menggebu

14 Juni 2010

GROUND ZERO

permukaan air tenang ..
pusaran arus dikedalamannya
menenggelamkan ....

diam mengisyaratkan ungkapan naif
batas absurd sejuta tanya
kebisuan rahasia ..

keniscayaan makna aniaya
sedingin pisau disayatkan
merajam rasa ..

simbah darah disekujur
luka-luka .. menganga ..
tak kan termaafkan ..

TAKEN

Seorang profesor filsafat atheis berbicara didepan kelas mengenai masalah pengetahuan tentang Allah Yang Mahakuasa.
Dia bertanya pada salah seorang siswa barunya, memintanya berdiri dan .....

Prof: Jadi kau percaya pada Tuhan?
Siswa: Absolutely, Sir.
Prof: Apakah Tuhan baik?
Siswa: Tentu.
Prof: Apakah Tuhan maha kuasa?
Siswa: Ya.
Prof: Saudaraku meninggal karena kanker, walaupun ia berdoa kepada Tuhan supaya menyembuhkan dia. Kebanyakan dari kita berusaha untuk membantu orang lain yang sedang sakit. Tetapi Tuhan tidak. Bagaimana Allah dianggap baik ? Hmm?

(Mahasiswa diam.)
Prof: kamu tidak dapat menjawab, bagaimana nak? Mari kita mulai lagi anak muda. Apakah Tuhan baik?
Siswa: Ya.
Prof: Apakah setan baik?
Siswa: tidak
Prof: darimana setan berasal?
Siswa: Dari ... Tuhan ...
Prof: Itu benar. Katakan nak, apakah ada kejahatan di dunia ini?
Siswa: Ya
Prof: Kejahatan ada di mana-mana bukan? Dan Tuhan memang membuat segalanya. Benar?
Siswa: Ya.
Prof: Jadi, siapa yang menciptakan kejahatan?
(Siswa tidak menjawab)
Prof: Apakah ada penyakit? Amoral? Kebencian? Keburukan? Semua hal-hal yang mengerikan ada di dunia bukan?
Siswa: Ya Pak.
Prof: Jadi, siapa yang menciptakan mereka?
Prof: Science mengatakan kamu memiliki 5 indra yang kau gunakan untuk mengidentifikasi dan mengamati dunia di sekitarmu. Katakan padaku, Nak ... Apakah kamu pernah melihat Allah?
Siswa: Tidak, Sir.
Prof: Katakan padaku jika kamu pernah mendengar Tuhan?
Siswa: Tidak, Sir.
Prof: Apakah kamu pernah merasa, Allah mu, mencicipi Allah mu, berbau Allah mu? Apakah kamu pernah memiliki persepsi indrawi Allah dalam hal ini?
Siswa: Tidak, Sir. Sayangnya aku tidak.
Prof: Namun kau masih percaya kepadaNya?
Siswa: Ya.
Prof: Secara empiris, dapat diuji, dibuktikan, ilmu pengetahuan mengatakan ALLAH mu tidak ada. Apa yang akan kau katakan dengan itu semua Nak?
Siswa: Tidak ada. Saya hanya memiliki iman.
Prof: Ya. Keyakinan. Dan itu adalah masalah ilmu pengetahuan.
Siswa: Professor, apakah ada yang namanya panas?
Prof: Ya.
Siswa: Dan apakah ada yang namanya dingin?
Prof: Ya.
Siswa: Tidak, Sir. Tidak.
(Ceramah teater menjadi sangat sunyi dengan adegan dialog ini.)
Siswa: Pak, Anda dapat memiliki panas, bahkan lebih panas, panas yang berlebihan, mega panas, panas membara, sedikit panas atau tidak panas. Tapi kita tidak punya apa-apa yang disebut dingin. Kita dapat mencapai 458 derajat di bawah nol yang tidak panas, tetapi kita tidak bisa melangkah lebih jauh setelah itu. Tidak ada yang namanya dingin. Dingin hanyalah kata yang kita gunakan untuk menggambarkan ketiadaan panas. Kita tidak bisa mengukur dingin. Panas adalah energi. Dingin bukanlah kebalikan dari panas, Sir, hanya ketiadaan itu.

(Ada pin-drop kuliah keheningan di teater.)
Siswa: Bagaimana dengan kegelapan, Profesor? Apakah ada sesuatu seperti kegelapan?
Prof: Ya. Apakah malam itu jika tidak ada kegelapan?
Siswa: Anda salah lagi, Sir. Kegelapan adalah ketiadaan sesuatu. Anda dapat memiliki cahaya redup, cahaya normal, cahaya terang, cahaya berkedip .... Namun, jika Anda tidak mempunyai cahaya secara konstan, Anda tidak memiliki apa-apa dan itu disebut kegelapan bukan? Pada kenyataannya tidak ada kegelapan.Bukankah Anda akan dapat membuat kegelapan jadi lebih gelap?
Prof: Jadi apa gunanya buat anda anak muda?
Siswa: Pak, maksudku adalah premis filosofi anda cacat.
Prof: cacat? Bisakah Anda menjelaskan?
Siswa: Pak, Anda bekerja pada premis dualitas. Anda berpendapat ada kehidupan dan kemudian ada kematian, Tuhan yang baik dan yang buruk Allah. Anda melihat konsep Tuhan sebagai sesuatu yang terbatas, sesuatu yang dapat kita ukur. Pak, sains bahkan tidak bisa menjelaskan pikiran. Menggunakan listrik dan magnet, tetapi tidak pernah melihat, apalagi dipahami sepenuhnya salah satu. Untuk melihat
kematian sebagai lawan dari kehidupan adalah mengabaikan fakta bahwa kematian tidak dapat eksis sebagai hal yang substantif. Kematian bukanlah lawan kehidupan: hanya ketiadaan itu. Sekarang katakan padaku Profesor, apakah Anda mengajarkan pada siswa Anda bahwa mereka berevolusi dari monyet?
Prof: Jika anda mengacu pada proses evolusi alami, ya, tentu saja saya lakukan.
Siswa: Apakah Anda pernah mengamati evolusi dengan matamu sendiri, Sir?
(Profesor menggelengkan kepalanya dengan senyum, mulai menyadari perubahan argumen yang terjadi.)

Siswa: Karena tidak ada seorang pun pernah mengamati proses evolusi bekerja dan bahkan tidak dapat membuktikan bahwa proses ini merupakan upaya terus-menerus, apakah kau tidak mengajarkan pendapat Anda, Sir? Apakah Anda bukan seorang ilmuwan melainkan pengkhotbah?
(Kelas menjadi gempar.)

Siswa: Apakah ada seseorang di kelas yang pernah melihat otak Profesor?
(Kelas pecah menjadi tawa.)
Siswa: Apakah ada seseorang di sini yang pernah mendengar otak Profesor, merasakannya, menyentuhnya atau menciumnya? Tak seorang pun tampaknya telah melakukannya. Jadi, menurut aturan yang telah ditetapkan empiris, stabil, protokol didemonstrasikan, sains mengatakan bahwa Anda tidak punya otak, Sir. Dengan segala hormat, Sir, bagaimana kita kemudian mempercayai kuliah Anda, Sir?
(Ruangan itu sunyi. Sang profesor menatap siswa, wajahnya sulit dipahami.)

Prof: Kurasa kau harus membawa mereka pada iman, Nak.
Siswa: Itu .. itu Sir ... Link antara manusia dengan Tuhan adalah KEYAKINAN. Itu saja yang membuat segala sesuatu selalu hidup.

(Diterjemahkan dari tautan Lita Nirmala: ''TAKEN'')

11 Juni 2010

TRIANGLE '85

Keindahan telah porak-poranda saat petang badai menerjang
bangkai menyengat diantara puing yang lama kita tinggalkan
diatas reruntuhan ini kau saksikan kekalahanku ?
ough .. kau biarkan sepi merajamku

IN MEMORIAM (SELASA, 23 FEBRUARI 2010)

Menghantar jenazahmu dalam balutan kafan sungkawa
ribuan pelayat beriring ke liang lahat
duka cita menyergap diujung prosesi pemakaman
gumam do'o-do'a .. gemuruh butiran tanah menutup jasadmu ...

Selamat jalan ...

Kuantar menyeberang

Kupandangi anak-anakku terlelap di malam senyap
Apa rencana Tuhan dengan anak-anak ini ?
saat kuantar mereka menyeberang
melintasi liku jalan terjal
menuruni lembah kesulitan
menyiasati danau harapan
Apa rencana Tuhan dengan anak-anak ini ?

Aksi Mengutuk Aksi, Siapa Dapat Apa

Saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa ada keadilan di dunia
namun seseorang mengamati perubahan-perubahan pasang surut yang aneh
Kekerasan, satu-satunya yang menentukan aksi-aksi manusia, sesekali membuat loncatan yang tidak diharapkan
Langkah-langkah yang tak terduga akan mengganggu keseimbangan yang dianggap stabil
Dan permainan-permainannya, yang tidak pernah tanpa sesuatu ketentuan yang tersembunyi,
memperlihatkan lemparan-lemparan yang paling tidak diharapkan

Al-Humazah

Di pesanggrahan fana
tunduk pada perubahan
menariknya dalam ketiadaan
terbaring bisu
perlahan tanah melumatkan ragawi
menjemput keabadian

Ada teriakan penyesalan
getir penderitaan meninggalkannya dalam akar-akar ketakutan
asap pekat kelam mengurung jelaga siksa tak terbatas

Api neraka akan membakar mereka dari dalam dan kemudian mengaliir keluar,
percikan pertamanya akan menusuk hati. (QS. Al-Humazah: 6-7)

KONTEMPLASI SEJENAK

Mereka saling berlomba dan maju berkelompok-kelompok ke tujuan dan tempat pertemuan akhir kematian,
ketika urusan tertutup, dunia mati dan kebangkitan mendekat
Allah akan mengambil mereka dari sudut-sudut kubur, sarang-sarang burung, liang-liang binatang dan pusat-pusat kematian
Mereka bergegas memenuhi perintah-Nya ketempat yang telah ditetapkan untuk tempat kembalinya yang terakhir, kelompok demi kelompok, diam, berdiri dan berbaris-baris
Mereka berada dalam pandangan Allah Yang Maha Melihat dan akan mendengar yang memanggilnya
Mereka memakai busana tak berdaya dan baju penyerahan dan kerendahan
Tipu muslihat akan lenyap, hawa nafsu akan terputus, hati akan tenggelam diam-diam, suara-suara akan terpotong, keringat akan menyumbat kerongkongan, ketakutan akan meningkat, dan telinga akan berkumandang dengan suara-suara mengguntur dari penyeru yang memanggil kearah pengadilan terakhir, hadiah balasan, penjatuhan hukuman, dan pembayaran ganjaran

NYARIS LEPAS

menapak titian waktu benang panjang
ronta kedalaman dinding kepalaku telah senyap
bersemayam damai di peraduan nasib
dari dermaga ke dermaga .. tiap sauh yang terlempar
pengembaraan tak berujung ditempuh ..

tiang-tiang terakhir telah mendekat dan terus merapat
seutas nyawa.... yang nyaris lepas ......

G.E.T.I.R

Kabut..perlahan merayapi malam-malam mendendam
kelu di kebisuan temaram
angin mengoyak terburai dalam butir-butir gerimis mengiris
lara senyap tersembunyi.....

Di tepi pagi yang galau
terbungkus mendung kelam gulita
lorong-lorong kegetiran menyusup
alam terdiam....perih bersemayam..

Sajak untuk ' A N '

Menapak diatas hamparan kerikil tajam
ranting meranggas dibukit tandus
penghujan kemaren telah pergi
meninggalkanku dalam dekapan kemarau

matahari beberapa jengkal diatas kepala.....

pendakian melelahkan, menjemput tetes-tetes asa


penghujan kemaren telah pergi
meninggalkanku dalam dekapan kemarau

SEBUTIR PASIR

Bagai sebutir pasir yang terendam gelombang
kadang tersengat terik siang
dan angin menghempaskannya ..

Bagai pokok nyiur diantara batu karang
dibawah lintasn geledek yang menyalak
dan badai yang menerjang ..

Hidup memang berat !

GERAM

nyalak halilintar merobek kelam
menjilati tebing-tebing terbakar
langit diaduk amarah
gelombang laut geram ....

air anak-anak panah tumpah dari rongga langit
dan bumi menahan nafas
istighfar diketiak semesta

A J A L

Sang Perkasa telah hampir
menyelinap disudut rasa takut
dijulurkan jemari tangannya dari segala arah
menariknya hingga darahnya terhenti
dan .. mati ..

7 Juni 2010

OASE HALUSINASI

tak terjangkau oleh rengkuh
dikedalaman sumur halusinasi
dipadang luas sahara oase
pada kelopak-kelopak bintang redup sekian juta jarak ..

tak tergapai oleh kehendak
dibelantara palung gelap
dihamparan galaksi tak berpenghuni
dirongga ketakberdayaan ..

website counters

Silahkan masukkan alamat email anda untuk berlangganan artikel blog ini